Senin, 12 Desember 2011

Fun Teaching; mengajar menyenangkan, siswapun gemilang


Banyak pelajar yang merasa bosan dengan keadaan kelas serta sekolahnya, para pelajar mengeluh dengan suasana pembelajaran yang monoton, tidak nyaman, dan merasa tertekan dengan banyaknya materi yang harus dipelajari,  bahkan ada juga pelajar yang mengeluhkan sikap guru yang Killer, pemarah, ringan tangan. Sesunguhnya suasana tersebut dapat membuat para pelajar menjadi “sulit belajar”. Maka untuk menjadikan pelajar enjoy dengan kelas, dan sekolahnya, guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang asyik, gembira serta menyenangkan. Dengan demikian upaya memberikan materi sesuai dengan pola pikir murid tidak lagi menjadi harga mati, bahkan guru bisa melakukannya dengan kerangka balik yaitu dengan persepsi bahwa anak mempunyai perspektif yang sama dalam hal “kesenangan” maka Guru perlu memberikan kepada Pelajar upaya-upaya kreatif sebagai upaya untuk menimbulkan efek senang. Harapannya adalah, dengan suasana belajar yang menyenangkan mampu mengangkat kemampuan berpikir pelajar. Pada gilirannya sesulit apapun materi yang diberikan akan lebih mudah diterima oleh murid. Menciptakan suasana yang menyenangkan tidak selalu identik dengan fasilitas yang mewah, modern dan mahal, namun pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang ada dalam diri guru, fasilitas yang ada di sekitar kelas dan sekolah. Untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan guru dapat menerapkan hal-hal sebagai berikut :
1. Bermain
Belajar tidak selalu berurusan dengan hal-hal yang bersifat serius. Sesungguhnya, kemampuan bermain merupakan unsur penting dalam banyak hal terlebih kreatifitas, bermain mencakup semua bentuk senang-senang, termasuk mainan, olah raga, bercanda, serta aktifitas lain yang mungkin tampak remeh namun dapat memberikan dampak yang begitu besar. Apapun bentuknya, dalam bermain kita menanggalkan sikap serius yang berlebih namun di balik itu kita menemukan beragam sisi baik, dan sisi yang terpenting adalah perubahan. Dalam pelaksanaannya bermain bisa dibagi menjadi tiga :
A. Play / La'bun,
Manfaat pertama dalam permainan ini adalah Kemandirian. Anak melatih dirinya untuk tidak selalu tergantung dengan orang lain. Manfaat kedua adalah Enjoy atau senang. Bermain yang sesuai dengan kemauan anak pasti berdampak senang pada dirinya, dan merupakan bekal untuk kegiatan selanjutnya. Kemudian manfaat yang ke tiga adalah Bermain bersama teman. Bermain bersama teman di sini berarti anak dapat memilih teman bermainnya sesuai dengan kemauannya, tidak seperti permainan yang diatur oleh seorang pendidik, karena belum tentu anak menyukai tim yang dibentuknya. Manfaat keempat adalah Inisiatif. Anak yang biasa memilih permainan sendiri, cenderung inisiatif, tidak menunggu diperintah untuk memenuhi kebutuhan perkembangannya. Tetapi ia mencoba menjemput bola dan ada energi untuk mengatasi diri dari penghalang-penghalang perkembangannya.Manfaat kelima adalah Antusias. Ibarat sebuah HP yang yang membutuhkan batere. Agar HP dapat digunakan dengan baik, maka batere tersebut harus dalam keadaan full charge. Untuk mendapat energi yang besar dalam belajar maka seorang murid membutuhkan antusias, sementara untuk mendapat antusias membutuhkan proses charging, proses charging itu adalah bermain.Manfaat keenam adalah Spontan. Tidak membutuhkan pemikiran yang jelimet bagi anak untuk menyadari bahwa sebuah aktifitas harus segera ditangkap. Manfaat yang ketujuh adalah kemampuan Mengambil Keputusan. Manfaat selanjutnya adalah Antar guru dan murid terjadi komunikasi, Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi tidak langsung. Manfaat yang terakhir adalah Nilai minat siswa dapat terbaca.
B. Game / Musabaqoh
Seorang guru atau salah satu anak menjadi kendali pada permainan ini. Beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam menentukan model permainan ini adalah :
(1)      Goal setting , Tujuan Pembelajaran. (2) Judul, Tema, (3) Planing, Tehnik Bermain dan (4) Media, Sarana atau perlengkapan permainan, sebagai contoh : Langkah pertama adalah anda tentukan Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai. Misalnya, Siswa diharapkan dapat menyusun sebuah kalimat. Langkah kedua adalah membuat judul atau tema permainan yang sesuai dengan sesuatu yang sedang populer saat itu, Anggap saja saat ini adalah bulan Muharram, oleh karena itu tema permainan yang akan anda buat adalah "MUHARRAM".  Langkah ketiga adalah membuat aturan mainnya atau Tehnik Bermain, seperti :(1) Buatlah kelompok dengan jumlah peserta delapan orang. Kenapa delapan orang ? karena sesuai dengan jumlah huruf yang ada pada kalimat "MUHARRAM " yaitu delapan huruf. (2.) Masing-masing peserta mendapatkan satu huruf, pegang huruf tersebut dengan kedua tangan dan letakkan di atas dada masing-masing. Posisi satu kelompok  berbanjar. (3) Apabila Anda menyebutkan kalimat sambil mengangkat tangan, maka peserta menyusun huruf-huruf tersebut menjadi kalimat yang disebutkan dengan cara berpindah tempat. Kalimat yang anda buat tidak boleh keluar dari huruf yang ada pada kalimat "MUHARRAM" contohnya "HARAM"  Anda perintahkan, maka ucapkan, "Siap", "selesai" atau "Allahu Akbar"  dan bisa digunakan untuk menyampaikan pesan tertentu, maka sampaikanlah dengan kemasan sebuah cerita yang dikaitkan dengan tema. Sebagai contoh bebuat dzalim kepada orang lain hukumnya adalah HARAM. Sikap seseorang yang ditandai dengan prilaku kesal MARAH.  Langkah terakhir adalah menentukan Media atau Perlengkapan Permainan. (a) Huruf dibuat agak besar agar terlihat dari jarak 6 – 8 meter. (b) Bahannya bisa terbuat dari kertas tebal atau triplek. (c) Warna huruf diusahakan dengan warna yang mencolok dan dibedakan warna kelompok. Jika ada 4 kelompok maka dibutuhkan 4 kalimat "MUHARRAM" dengan 4 warna berbeda. 
C. Sport / Riyadhoh
Permainan jenis ini meski sudah mempunyai aturan baku baik nasional ataupun internasional, namun bisa juga kita sajikan dalam bentuk yang berbeda dalam rangka melejitkan kreatifitas. Ada jenis olah raga yang tidak hanya menjadikan kita merasa riang dan berfikir jernih, tetapi juga mendorong  kerja sama dalam kelompok dan cara berfikir strategis. Contoh Selenggarakanlah Fun Bike bersama murid-murid anda dengan menjelajah ke berbagai tempat yang belum pernah dikunjungi. Selenggarakan pertandingan sepak bola di lapangan pasir untuk anak-anak dan orang tua mereka masing–masing. Adakan pertandingan Olah Raga apa saja yang melibatkan guru dan murid, agar guru dapat menyelami dunia murid melalui kacamata mereka. Tukarlah peralatan olah raga. Misalnya bermain sepak bola dengan menggunakan bola kasti atau bola basket. Atau mainkan tenis meja dengan menggunakan sarung tinju.
2. Bercerita
Bercerita adalah sebuah cara untuk menyampaikan informasi / pengetahuan secara lisan. Cerita kadang identik dengan sesuatu yang mengada-ngada, berlebihan, bualan bahkan keluar dari logika. Hal tersebut sangat dibutuhkan karena dalam bercerita anak-anak lebih tertarik dengan hal yang bersifat ilusi dan imajinatif dibandingkan dengan cerita yang realita, meski demikian pendidik harus mengacu pada tujuan pendidikan dan jauh dari kebohongan. Sebagaimana tujuan pendidikan adalah mempersiapkan anak untuk siap menghadapi kehidupan mendatang, maka cerita menawarkan kesempatan pada anak untuk mengenal kehidupan lebih luas. Strategi pendekatan ini digunakan bertujuan memberikan arahan yang menarik, mudah dicerna, serta membekas kepada yang mendengarkannya. Tujuan dari bercerita adalah : (1) Melatih Daya Tangkap, (2) Melatih Daya Konsentrasi an Imajinasi, (3) Membantu Perkembangan, (4) Membangun Motivasi Menyampaikan Nasehat. Tehnik penyajiannya bisa dilakukan dengan menggunakan alat bantu atau peraga, yaitu menggunakan media lain sebagai pengganti atau untuk mewakili objek cerita. Bisa dilakukan dengan menggunakan : benda tiruan, gambar, boneka dsb. Tehnik kedua adalah tanpa menggunakan alat bantu atau peraga,yaitu bercerita dengan mengandalkan cara membaca naskah disertai penguasaan tehnik membaca serta ekspresi atau menyampaikan cerita diiringi reka adegan dengan meniru baik gerakan ataupun suara untuk lebih menghidupkan / memvisualisasikan alur cerita. Untuk Menjadi Pendongeng yang Mempesona Guru harus memiliki hal-hal sebagai berikut : (1) Kesiapan si Pendongeng (Rohani dan jasmani), (2) Materi yang disajikan menarik, (3) Penguasaan Materi, (4) kemampuan Berekspresi, (5) Kemampuan Menirukan Suara, dan (6) Gerak Pantomim 
3. Bernyanyi
Pelajar dan Ramaja sekarang dangat menyukai musik dan bernyanyi, banyak pelajar yang mampu menghapal lirik dan nada lagu dengan hanya dua atau tiga kali mendengar lagu. Nah, bernyanyi juga dapat menjadi sebuah media yang paling ampuh dalam proses tranformasi ilmu kepada murid. Sebagai contoh ketika seorang anak siswa SD kesulitan dalam mengingat ciri – ciri mahluk hidup, kita bisa menyanyikannya dalam lirik lagu yang sedang trend di kalangan remaja sebagai contoh :melagukan ciri-ciri makhluk hidup tersebut dengan mengubah reff lagu "Kenangan Terindah" milik grup band Samsons yang saat itu sedang populer baik di kalangan anak-anak, remaja maupun dewasa dengan syair sebagai berikut :
Enam ciri makhluk hidup
Yang telah Allah ciptakan
Dapat bergerak
Dan dapat berkembang biak
Bernafas senantiasa
Bereaksi pada rangsangan
Dan sangat membutuhkan pada makanan
Dan tumbuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar